Kamis, 27 Februari 2014

RETRO GAMING - SEJARAH ARCADE VIDEO GAMES [SPECIAL FEATURES]

First-kingdwika.blogspot.com 
Hay TheKingers

Admin : ™First™_™Ķing™*™DwiĶa™
NB# Translate Ada Dibagian Kanan
#Baca Selengkapnya Untuk Melanjutkan ATAU klik JUDUL
_______________________________________________

Ini nih Game dari zaman ke zaman dari mulai grapik yg jelek sampe sekarang, contohnya dulu tuha da game street fighter di timezone, sampe sekarang berubah menjadi MT 1-2 itulah perkembangan zaman sekarang. Tinggal kita sendiri mengambil hal positif / negatifnya :)
+dwika achdianto prayogi  @dwikayogi  



Kata Pengantar
Jauh sebelum munculnya turnamen multiplayer gaming yang mulai menjamur saat  ini, para gamer biasa bertarung memperebutkan skor tertinggi bertemu secara face to face di pojok-pojok game center. Yap, arcade video games - atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan ding-dong - sempat menjadi primadona para gamer mulai dari era 70-an hingga akhir dekade 80-an. Siapa yang tak kenal dengan game-game legendaris seperti Pac-Man, Space Invaders hingga seri Street Fighter? Beberapa game yang menjadi ikon pop dunia lahir dan besar berkat kemajuan dari arcade video games.
WHEN IT ALL BEGAN
Definisi dari arcade adalah tempat di mana orang bertemu dan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Pada abad ke-19, arcade biasanya menjadi salah satu hiburan yang dapat ditemukan di berbagai lokasi khusus, seperti di pasar malam. Seiring dengan berkembangnya teknologi, arcade pun ikut berkembang dan melibatkan mesin-mesin permainan sederhana seperti pinball hingga mesin pemutar musik.
Pada awal tahun 1966, SEGA memperkenalkan sebuah permainan elektro-mekanis berjudul Periscope. Game ini merupakan sebuah simulator sederhana tentang sebuah kapal selam, yang harus menenggelamkan sejumlah kapal selam lain milik musuh. Mekanisme sederhana yang digabung dengan permainan cahaya dari tabung-tabung lampu elektris ini ternyata mampu membuat para penggemarnya terkesima. Karena itu, tidak heran jika game ini pun berhasil menuai sukses di kawasan Amerika, Eropa dan Jepang.

Seolah tak mau kalah, Taito mencoba peruntungan dengan meluncurkan Crown Special Soccer, sebuah permainan arcade bersifat multiplayer pertama yang melibatkan dua orang pemain. Game bergenre olahraga ini menirukan mekanisme pinball yang telah dimodifikasi. Meski kurang mendpatkan tanggapan seperti halnya Periscope, tapi game ini membuka jalan untuk merintis permainan dengan sistem multiplayer bagi mesin-mesin Arcade

RISE OF THE TITANS
Permainan arcade terus berkembang. Pada tahun 1971, beberapa mahasiswa dari Stanford University menciptakan arcade video game pertama berjudul Galaxy Game, dan merintis kelahiran video game yang mempergunakan koin untuk memainkannya (atau biasa disebut coin-op). Pada saat itu sistem video game masih dianggap sebagai salah satu kemajuan teknologi rumit yang membutuhkan pemrograman khusus, maka tidak heran kemunculan pertama game ini menarik perhatian banyak pihak, khususnya para perusahaan pengembang game.
Setahun kemudian, salah satu perusahaan baru bernama Atari didirikan dan langsung menggebrak pasar arcade video game dengan merrilis game berjudul Pong. Pong langsung memetik kesuksesan karena mampu menghadirkan perpaduan antara advance technology dengan elemen fun. Gameplay¬-nya yang sederhana juga disukai banyak orang. Tidak hanya itu, komunitas gamer pun mulai terbentuk di berbagai arcade center untuk berkompetisi dalam memainkan game yang merupakan perpaduan antara tennis dengan ping pong ini. Kesuksesan Atari yang diraih dari Pong bahkan membuat beberapa pengembang game lainnya berusaha lebih serius lagi dalam menyusun sebuah arcade video game.
Tergiur dengan kesuksesan Atari, salah satu raksasa penghasil game arcade konvensional yakni Taito, mencoba peruntungan dengan merilis sebuah video game berbasis arcade dengan judul Space Invaders pada tahun 1978, sebuah game single player bertemakan peperangan luar angkasa. Dalam game ini gamer akan mengendalikan sebuah pesawat yang ditempatkan di bagian bawah layar, dan berusaha menghancurkan sekumpulan alien yang melayang-layang di bagian tengah layar. Meski secara resmi dirilis oleh Taito Jepang, namun akhirnya Midway membeli lisensi game ini dan mendistribusikannya di kawasan Eropa dan Amerika. Dengan cepat game ini segera menjadi hits di berbagai negara. Taito mampu meraup keuntungan mencapai lebih dari US$ 2,7 miliar dalam jangka waktu dua tahun semenjak Space Invaders dirilis ke pasaran. Selain itu, bentuk para alien yang unik dan khas dengan desain pixel 8 bit-nya mampu menjadi ikon pop dunia hingga saat ini!! Space Invaders juga membuat persaingan dunia arcade video game menjadi lebih sengit.
Perkembangan teknologi, khususnya di bidang arcade video game, juga berkembang pesat melalui game ini buatan Taito ini. Space Invaders menggunakan customized arcade board yang mampu menampilkan grafik lebih smooth serta efek suara mono yang khas dalam sebuah mesin arcade berlayar cembung ala CRT. Hal ini merupakan sebuah kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan pesaing terdahulunya yang meluncurkan game Pong. Customized arcade board yang ditenagai oleh Intel 8080 CPU serta Texas Instrument SN76477 Sound Chip seketika menjadi kiblat pengembang game arcade lainnya.
Pada tahun 1980, lahirlah sebuah arcade video game legendaris lainnya yakni Pac-Man. Ini adalah hasil debut pertama Namco yang seketika menuai sukses di seluruh dunia. Gameplay-nya yang unik, menampilkan makhluk ajaib berbentuk mulut berwarna kuning serta desain para hantu yang unik dan penuh warna, menjadikan game ini idola baru di kalangan para penikmat arcade video game.
Pada awalnya Toru Iwatani, sang maestro di balik kelahiran game ini, mencoba membuat sebuah game yang bisa menarik perhatian kalangan wanita untuk memainkan arcade game. Ia akhirnya menemukan konsep permainan Pac-Man dalam acara makan malam bersama kekasihnya di sebuah restoran pizza. Bentuk pizza yang terpotong sebagian hingga membentuk siluet mulut ini akhirnya melahirkan  karakter Pac-Man  yang legendaris tersebut. Game ini berhasil terjual sebanyak 400.000 unit dalam kurun waktu dua tahun semenjak perilisan pertamanya pada tahun 1980; rekor yang belum bisa terpecahkan bahkan oleh game-game next-gen yang beredar di masa kini!!

BEST SELLING ARCADE VIDEO GAMES
ARCADE VIDEO GAMES DOWNFALL
Setelah sempat mengalami masa-masa booming, arcade video games harus rela menghadapi badai besar. Pada pertengahan tahun 1980, Nintendo menggebrak dunia dengan meluncurkan sebuah home console bernama Nintendo Entertainent System (NES). Hal ini tentu saja menimbulkan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan game arcade, di mana banyak developer lebih tertarik untuk mencurahkan perhatian mereka terhadap gaming console buatan Nintendo tersebut.
Meski melambat namun perkembangan game arcade tidak berarti mati. Pada tahun 1987, Double Dragon diluncurkan ke pasaran dan berhasil menggaaet kembali perhatian para gamer pada arcade video games. Game bergenre side-scrolling action ini merupakan pelopor bagi game-game lain yang mengusung genre yang sama. Namun sebagai akibatnya, selama 2 tahun para pengembang game arcade lebih banyak menelurkan game bergenre side-scrolling action agar mampu menarik minat para gamer.
Memasuki masa jenuh, Capcom akhirnya merilis sebuah game bergenre fighting berjudul Street Fighter II. Game ini merajai era 1990-an yang kemudian membangkitkan kembali minat gamer terhadap arcade video games. Kemampuan untuk bermain bersama secara simultan serta gameplay-nya yang menarik di kala itu, membuat iklim kompetisi untuk menentukan siapa yang terbaik di antara para gamer kembali mencuat.
RETURN OF THE ARCADE VIDEO GAMES
Setelah melewati masa suramnya, arcade video games pun mampu bangkit dari keterpurukan. Layaknya seekor burung Phoenix, arcade bangkit kembali dan menjadi jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Arcade gaming di era 1990-an diwarnai dengan perilisan beragam video game dengan sistem operasi yang lebih canggih dibanding sebelumnya. Mulai dari tampilan 3D graphic, bahkan multiplayer play yang menampung hingga 4 orang pemain seperti yang dihadirkan dalam game Virtua Cop, Daytona Racing, Virtua Fighter dan lain-lain.
Industri arcade video game bahkan dilirik oleh industri lainnya seperti Film dan musik. Banyak developer game arcade yang mendapatkan permintaan untuk membuat versi game dari film yang muncul di layar lebar. Tidak hanya itu, home console yang diramalkan akan menjadi penghancur arcade video game kini justru menjadi pendamping setia.

NEXT-GEN ARCADE VIDEO GAMES
Pada era milenium ini, perkembangan arcade video games bahkan lebih masif lagi. Jepang selaku kiblat dari perkembangan arcade video game merilis beberapa game dengan teknologi mutakhir.
•    Dance Simulator Games
Arcade game dengan genre dancing ini dipopulerkan melalui kehadiran Dance-Dance Revolution pada tahun 1998. Gameplay-nya sendiri termasuk sederhana, di mana gamer diminta untuk mengikuti panah yang ditunjukkan pada layar dengan menginjak karpet dengan simbol panah yang serupa pada bagian lantai mesin. Dan seiring dengan kemajuan teknologi, genre ini bahkan sudah berkembang jauh sehingga mampu mendeteksi pergerakan tubuh sang penari sendjri.
Notable games: Dance-Dance Revolution X3, In The Grove, Para Para Paradise
•    Music Simulator Games
Genre ini menguji kemahiran dari player untuk mengikuti irama yang ditampilkan oleh AI mesin. Gamer dilengkapi dengan controller unik berbentuk alat musik sesuai dengan game yang dimainkannya, baik berupa guitar, drum set, keyboard, bahkan hingga peralatan synthesizer.
Notable games: GuitarFreaks, DrumMania
•    Motion Control Simulator Games
Sebelum kehadiran peripheral Kinect untuk Xbox 360, arcade video game telah menelurkan sebuah format permainan yang melibatkan gerakan sang pemain dalam interaksinya. Salah satunya adalah kemunculan sistem motion control pada game Police 911 yang diluncurkan pada tahun 2000 lalu. Dalam game ini, pemain secara bebas bisa menggerakkan seluruh tubuhnya untuk mengelak dari sergapan musuh, atau untuk berlindung dari peluru lawan, di mana hal tersebut akan direfleksikan secara sempurna oleh karakter dalam game.
Notable games: Police 911
•    Magnetic Card Games
Adanya fitur save yang terdapat pada home console juga menginspirasi para pengembang arcade video game untuk menciptakan fitur sejenis, yang diwujudkan melalui magnetic card. Untuk mendapatkan kartu ini, pemain biasanya diharuskan untuk menukarnya dengan token dalam jumlah yang ditentukan ke dalam mesin arcade. Magnetic card menjadi salah satu fitur next-gen arcade yang sangat digemari, karena dengan kartu ini seorang gamer bisa secara bebas membentuk profil karakternya dalam sebuah game, dan menyimpannya dalam profil khusus yang berbeda dengan gamer lainnya.
Notable games: Mario Kart Arcade, Street Fighter IV, Tekken 5, Wangan Midnight Maximum Tune 3
Kini arcade video game terus mengalami evolusi. Jika dalam kemunculan perdananya game-game arcade hanya mampu menghasilkan resolusi 8-bit, saat ini satu mesin arcade modern telah tersemat "otak" prosesor hingga 2 GHz, fitur Grafis 3D dan bahkan memiliki kemampuan untuk terkoneksi secara online.

HALL OF FAME
Bertahan selama lebih dari 5 dekade, arcade video game mempunyai beberapa rekor tersendiri yang bahkan belum terpecahkan hingga saat ini. Mungkin kalian tertantang untuk memecahkan rekor tersebut?
•    Skor Tertinggi
Game: Pac-Man
Skor: 6.131.940
Tahun: 1981
Pemegang Skor: Jeffrey R. Yee (Amerika Serikat)
Pada bulan Desember 1982, seorang anak berusia 8 tahun berhasil mencetak rekor dengan memperoleh skor yang mencapai lebih dari 6 juta poin dalam game Pac-Man. Yang menjadikannya spesial adalah: ia mampu menyelesaikan level 256, di mana hanya ada sedikit orang yang mampu menyelesaikan level tersebut karena terdapat glitch dari pihak pengembang game. Lebih spesialnya lagi, Presiden Amerika Serikat kala itu yakni Ronald Reagan, bahkan secara pribadi menyurati sang bocah atas prestasinya tersebut!!
•    Negara Kehabisan Uang Koin
Game: Space Invaders
Tahun: 1978
Negara: Jepang dan Amerika Serikat
Setelah perilisan perdana game Space Invaders pada tahun 1978, para gamer dibuat terpesona dengan permainan ini. Bahkan, di beberapa negara seperti Jepang dan Amerika, peredaran uang koin sempat langka akibat tersedot untuk memainkan game ciptaan Taito dan Midway ini. Maka tidak heran jika game ini dimasukkan ke dalam jajaran "Best Selling Games of All Time", karena dalam waktu 4 tahun saja Space Invaders telah mampu meraih keuntungan lebih dari US$ 2 miliar!!
ARCADE VIDEO GAMES SPECIFICATIONS
1970-1980 Era
•    CPU: Zilog Z80
•    Sound Board: Custom 3-channel 4-bit WSG (Waveform Sound Generator)
•    Display Resolution: 256x224
•    Main RAM: 2 KB
•    Video RAM: 2KB
•    Color Depth: 8-Bit Color
1980-1990 Era
•    CPU: 2x Motorola 68000 @ 12.5 MHz
•    Sound CPU: Zilog Z80 @ 4 MHz
•    Sound Chip: Yamaha YM2151 @ 4 MHz
•    Display Resolution: 320x224
•    Graphical capabilities: 128 sprites on screen at one time, 4 tile layers, 1 text layer, 1 sprite layer with hardware sprite zooming, translucent shadows
2000 Era
•    CPU: Intel Celeron 440 (2.0 GHz)
•    RAM: 1 GB DDR2 SDRAM (PC-5300)
•    GPU: ATI Radeon HD 2xxx with 128 MB GDDR3 SDRAM (Shader Model 4.0)
•    Output: 1 DVI port
•    Storage: 8 GB CF
•    Networking: Gigabit Ethernet (1000BASE-T)
•    OS: MicrosoftWindows Embedded Standard 2009
•    Other: 2 USB ports, 5.1 channel HD Audio, Optional Online Multiplayer Gaming

_______________________________________________

Sumber Berita : - GameStation


Thanks For View

@dwikayogi
Original Posting

Add Facebook Admin     Klick DiSini
Follow Twitter Admin     Klick DiSini
Youtube Admin              Klick DiSini
Google Plus Admin         Klick DiSini

Sound Cloud                 Klick DiSini

™First™_™Ķing™*™DwiĶa™


™ωєĹ¢σмé тŐ Čнєαт Ťнє ℓαяԍéѕŤ Ĩη ßαℓιкραραη ¢ιтý ™


@DwikaYogi dahulu on twitter
WeChat : Dwikayogi
Line : Dwikayogi
IG : Dwikayogi

1 komentar:

Tolong komentar ya sobat, untuk intropeksi diri akan kekurangan blog ini

Live Chat
™First™_™Ķing™*™DwiĶa™


™ωєĹ¢σмé тŐ Čнєαт Ťнє ℓαяԍéѕŤ Ĩη ßαℓιкραραη ¢ιтý ™